Entri Populer

Jumat, 30 September 2011

budaya rupa


Ragam Karya Seni Rupa Nusantara
I. SENI RUPA NUSANTARA
Pengertian dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia.  Ragam bentuk kesenian Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai dengan adat istiadat dan kondisi lingkungannya.  Dari sekian banyak bentuk kesenian yang berkembang, salah satunya adalah bentuk karya seni rupa.
Bentuk karya seni rupa setiap daerah tidak sama, semua mempunyai ciri khas yang berbeda dengan daerah lain.  Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang dihasilkan merupakan bentuk pengolahan gagasan, teknik, media maupun keahlian dari masyarakat yang mem-buatnya.
Meskipun bentuknya sangat beragam, kalian masih dapat menikmati keindahan dari beragam bentuk karya seni rupa daerah tersebut.  Mengapa ?  Karena seni mempunyai bebe-rapa sifat sebagai berikut :
a. Kreatif
Kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada.
b. Individu / kelompok
Ciri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain atau kelompok masyarakat lain.
c. Perasaan
Penciptaan seni selalu melibatkan emosi, ekspresi dan perasaan.
d. Abadi
Keindahan atau kesan yang disampaikan sipencipta karya akan diterima oleh orang yang melihat atau mendengarnya.  Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama tergantung pada keindahan yang dihasilkan.
e. Umum
Tidak mengenal batasan wilayah.  Seni dapat diterima secara umum oleh segala bangsa, bahasa berlaku sepanjang waktu.
Berdasarkan dimensinya
Karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi.  Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau volume. Karya seni yang mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau tri matra, sedangkan karya seni yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar disebut karya seni 2 dimensional.
Berdasarkan Kegunaannya
Karya seni yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi beberapa diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan hidup.  Sehingga karya seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan.
a.       Aplied art / Useful Art (Seni Terapan)
Yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat kebutuhan sehari-hari.  Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi ganda.  Contohnya : meja, kursi, sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan sebagainya.
b.      Pure Art / Fine Art  (Seni Murni)
Yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja.  Pembuatannya hanya bertujuan untuk pemenuhan rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi seniman saja.  Contohnya : lukisan dan patung karya para seniman.
II. MEDIA SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni sering disebut dengan media.  Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, kalian dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik.   Untuk itu, sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami terlebih dulu mengenai bermacam media, sifat dan cara menggunakan serta teknik pembuatan karya.
Karya seni dapat tercipta melalui tiga jenis media yaitu media suara, gerak dan rupa atau gabungan ketiganya.  Namun pada materi ini, hanya dibahas mengenai media rupa saja.
a. Media karya 2 dimensi
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi.  Beberapa diantaranya adalah :
1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya.  Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam.
Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar.
Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras.  Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret.  Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.
3. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian seringkali kali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama.  Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna  dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat  yang baik pada kertas.  Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta.  Terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina.  Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena air.  Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a)      Cat air  (barbasis air)
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
b)      Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas.  Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas.  Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air.  Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
b. Media karya 3 dimensi
Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
1.      Bahan Lunak
Contohnya  ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2.      Bahan Keras
Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
III. TEKNIK BERKARYA SENI RUPA
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing daerah di Nusantara mempunyai bahan atau media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya.  Hal ini juga berlaku pada  teknik pembuatan karya seni rupanya, meskipun secara umum semua teknik yang digunakan terdapat kemiripannya, seperti beberapa teknik berikut ini :
a.       Karya seni rupa 2 dimensi :
-          Untuk menggambar atau melukis digunakan teknik garis (linier), aquarel, pointilis, plakat, arsir atau dussel.
-          Untuk grafis digunakan teknik cetak saring (sablon)
-          Untuk seni batik menggunakan teknik tutup-celup
b.      Karya seni rupa 3 dimensi :
-          Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung dan sebagainya.

budaya rupa


Ragam Karya Seni Rupa Nusantara
I. SENI RUPA NUSANTARA
Pengertian dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia.  Ragam bentuk kesenian Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai dengan adat istiadat dan kondisi lingkungannya.  Dari sekian banyak bentuk kesenian yang berkembang, salah satunya adalah bentuk karya seni rupa.
Bentuk karya seni rupa setiap daerah tidak sama, semua mempunyai ciri khas yang berbeda dengan daerah lain.  Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang dihasilkan merupakan bentuk pengolahan gagasan, teknik, media maupun keahlian dari masyarakat yang mem-buatnya.
Meskipun bentuknya sangat beragam, kalian masih dapat menikmati keindahan dari beragam bentuk karya seni rupa daerah tersebut.  Mengapa ?  Karena seni mempunyai bebe-rapa sifat sebagai berikut :
a. Kreatif
Kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada.
b. Individu / kelompok
Ciri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain atau kelompok masyarakat lain.
c. Perasaan
Penciptaan seni selalu melibatkan emosi, ekspresi dan perasaan.
d. Abadi
Keindahan atau kesan yang disampaikan sipencipta karya akan diterima oleh orang yang melihat atau mendengarnya.  Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama tergantung pada keindahan yang dihasilkan.
e. Umum
Tidak mengenal batasan wilayah.  Seni dapat diterima secara umum oleh segala bangsa, bahasa berlaku sepanjang waktu.
Berdasarkan dimensinya
Karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi.  Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau volume. Karya seni yang mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau tri matra, sedangkan karya seni yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar disebut karya seni 2 dimensional.
Berdasarkan Kegunaannya
Karya seni yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi beberapa diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan hidup.  Sehingga karya seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan.
a.       Aplied art / Useful Art (Seni Terapan)
Yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat kebutuhan sehari-hari.  Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi ganda.  Contohnya : meja, kursi, sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan sebagainya.
b.      Pure Art / Fine Art  (Seni Murni)
Yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja.  Pembuatannya hanya bertujuan untuk pemenuhan rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi seniman saja.  Contohnya : lukisan dan patung karya para seniman.
II. MEDIA SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni sering disebut dengan media.  Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, kalian dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik.   Untuk itu, sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami terlebih dulu mengenai bermacam media, sifat dan cara menggunakan serta teknik pembuatan karya.
Karya seni dapat tercipta melalui tiga jenis media yaitu media suara, gerak dan rupa atau gabungan ketiganya.  Namun pada materi ini, hanya dibahas mengenai media rupa saja.
a. Media karya 2 dimensi
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi.  Beberapa diantaranya adalah :
1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya.  Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam.
Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar.
Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras.  Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret.  Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.
3. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian seringkali kali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama.  Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna  dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat  yang baik pada kertas.  Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta.  Terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina.  Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena air.  Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a)      Cat air  (barbasis air)
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
b)      Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas.  Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas.  Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air.  Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
b. Media karya 3 dimensi
Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
1.      Bahan Lunak
Contohnya  ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2.      Bahan Keras
Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
III. TEKNIK BERKARYA SENI RUPA
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing daerah di Nusantara mempunyai bahan atau media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya.  Hal ini juga berlaku pada  teknik pembuatan karya seni rupanya, meskipun secara umum semua teknik yang digunakan terdapat kemiripannya, seperti beberapa teknik berikut ini :
a.       Karya seni rupa 2 dimensi :
-          Untuk menggambar atau melukis digunakan teknik garis (linier), aquarel, pointilis, plakat, arsir atau dussel.
-          Untuk grafis digunakan teknik cetak saring (sablon)
-          Untuk seni batik menggunakan teknik tutup-celup
b.      Karya seni rupa 3 dimensi :
-          Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung dan sebagainya.

kkk


MENDISKRIPSIKAN DAN MELAKSANAKAN K3

Keselamatan adalah suatu keadaan dimana tidak terjadi gangguan tidak menghambat kelancaran suatu pekerjaan.
          Kesehatan kerja adalah kondisi dimana tubuh kita dalam keadaan fit baik jasmani atau rohani, sehingga dapat melaksanakan tugas atau kerja profesional. Professional yaitu sesuai yang diharapkan.
          Hukum keselamatan dan kesehatan kerja : pasal 3 UU no 14 tahun 1969 tentang pokok – pokok ketenaga kerjaan “ setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan  atas keselamatan, kesehatan dan pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan harkat, martabat manusia dan moral agama “. Untuk merealisasikan pembinaan norma pemerintah dengan tegas menetapkan pasal 10 UU no 14 tahun 1969, yang meliputi :
·        Pembentukan norma
·        Penerapan norma
·        Pengawasan norma
Keselamatan kerja mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan penyakit fisik atau mental dan social akibat kerja di tempat kerja.

*    Unsur penunjang keselamatan kerja :
-       Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja
-       Waspada dalam bekerja
-       Teliti dalam bekerja
-       Adanya prosedur kerja yang jelas

Keamanan kerja yaitu unsur – unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik yang material dan non material.

*    Unsur – unsur material :
-       Baju kerja
-       Helm
-       Kacamata
-       Sarung tangan
-       Sepatu

*    Unsur – unsur non material :
-       Buku petunjuk penggunaan alat
-       Rambu – rambu atau isyarat bahaya
-       Himbauan – hambauan
-       Petugas keamanan




*    Syarat lingkungan kerja yang aman :
-       Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang jelas
-       Adanya peraturan kerja yang fleksibel
-       Adanya penghargaan atas hak dan kewajiban bekerja
-       Adanya hubungan social yang baik antara perusahaan dengan lingkungan masyarakat
-       Adanya ruang kerja yang memenuhi standart SSLK ( Syarat -Syarat Lingkungan Kerja )

*    Syarat – syarat lingkungan kerja :
-       Stiril dari kotoran ( asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan, peralatan dan kebisingan )
-       Aman dari sengatan arus listrik
-       Penerangan lampu yang cukup memadai
-       Ventilasi dan Sirkulasi udara yang seimbang
-       Adanya aturan kerja
 
*    Unsur kesehatan jasmani dalam bekerja :
-       Makan dan minum yang bergizi
-       Sarana dan prasarana olah raga
-       Waktu istirahat
-       Asuransi kesehatan bagi karyawan
-       Tersedianya kotak K3
-       Tersedianya transfortasi kesehatan

*    Unsur kesehatan rohani dalam bekerja :
-       Tersedianya tempat ibadah
-       Penyuluhan kerohanian secara rutin
-       Adanya tata laku di tempat kerja

*    Unsur penunjang lingkungan kerja yang sehat :
-       Adanya WC yang memadai
-       Adanya air, ventilasi udara dan sinar matahari yang memenuh kebutuhan
-       Adanya lingkungan yang alami
-       Adanya jadwal piket kebersihan
-       Adanya sapras kebersihan

v           Tujuan K3 bagi perusahaan :
-         Meningkatkan kinerja dan omset perusahaan ( produtifitas kerja )
-         Mencegah terjadinya kerugian
-         Memelihara sapras perusahaan

v           Tujuan K3 bagi karyawan :
-         Meningkatkan kesejahteraan rohani dan jasmani karyawan
-         Meningkatkan pendapatan karyawan
-         Untnk kinerja yang berkesinambungan


Sistematika K3 di perusahaan :


1.  Landasan Hukum          :  UU no 1 tahun 1970 tentang  Keselamatan kerja
2.  Landasan Teroritis                  :  Ilmu teknik dan Ilmu magic
3.  Pengkajian                     :  Hukum Ekonomi & Sosial
4.  Pelaksana                       :   a. Pimpinan Perusahaan
                                          b. Pengurus
                                          c. Tenaga Kerja
                                          d. Petugas K3
 5.  Pengawas Pelaksanaan  :  a. Pegawai teknik berkeahlian khusus dari  DEPNAKER
                                                      b. Tenaga teknik berkeahlian khusus DEPNAKER
     6.  Penanggung jawab        :  Pimpinan Perusahaan


v  Hukum Keselamatan dan Kesehatan kerja secara Internasional ILO dan WHO menyepakati perlindungan K3 pada setiap tenaga kerja


v  Hak dan Kewajiban

a.     Hak dan Kewajiban Pimpinan Perusahaan
      Kewajiban bagi Pimpinan Perusahan:
      1.          Menunjukkan dan Menjelaskan kondisi bahaya yang dapat timbul di        tempat kerja
      2.          Mennjukkan dan Menjelaskan semua alat pengamanan dan pelindung yang harus dilakukan
      3.          Menunjukkan dan Menjelaskan cara dan sikap dalam melakukan pekerjaan
      4. Memeriksakan Kesehatan FISIK da MENTAL ketenagakerjaaan
      5. Melakukan pembinaan dalam hal pencegahan ketenagakerjaan
      6. Memberikan Santunan / jaminan ketenagakerjaan.
 b.  Kewajiban bagi tenaga kerja
      1. Memberikan keterangan yang benar pada Pengawas K3
      2. Memakai alat pelindung yang diwajibkan
      3. Mentaati tata tertib K3


v  Jaminan Kecelakaan kerja

Jaminan kecelakaan kerja sepenuhnya ditanggung leh pengusaha antara 0,24 sampai 1,74 dari upah kerja sebulan.



 Jaminan tersebut meliputi penggantian biaya :
a.     Biaya angkut ke Rumah Sakit
b.     Biaya Perawatan / rawat jalan
c.      Biaya Rehabilatasi yang cacat
d.     Santunan sementara
e.      Santunan cacat sebagian untuk selamanya
f.       Santunan cacat total
g.     Santunan Kematian
Prosedur pencegahan K3 dapat tercapai menuru ILO :
1.     Perbaikan peraturan perundang – undangan
2.     Standarisasi
3.     Pengawasan
4.     Riset teknis
5.     Riset kredis
6.     Pendidikan
7.     Pelatihan
8.     Pengarahan
9.     Asuransi
10.                        Persuasi
11.                        Risep Psikologis
12.                        Risep Statistik

Hal–hal yang berkaitan dengan keamanan kerja & harus diperhatikan:
1)    Ergonomi yaitu Hukum kerja yang mengatur tenaga kerja,sarana kerja & pekerjaannya.
Prinsip – prinsip Ergonomi : Sikap tubuh dipengaruhi oleh bentuk,susunan,ukuran,penempatan mesin gerak arah & kekuatan
2)    Normalisasi alat industri :
Contoh : Kursi harus dapat dinak turunkan dan maju mundurkan
3)    Ilmutentang ukuran tubuh/Antroperti digunakan sebagai ukuran alat industri
Contoh : Posisi berdiri,Tinggi Badan, Tinggi Bhu, Tinggi Lengan

Ukuran – ukuran kera :
·        ERGOMETRI : Ilmu untuk mengukur kemampuan kerja /pemakaian tenaga sendiri oleh pekerja untuk pekerjaannya.
·        Outomasi     :Seni penggunaan alat alat mekanik untuk melakukan pekerjaanya
·        Peralatan perlindungan diri meliputi :Perlindungan mata & muka
Jenis-jenis perlindungan mata:
1.Kacamata keselamatan biasa
2.Kacamata pelindung (googles)
3.Tameng muka



MENGHADAPI SITUASI
Emergency(bahaya)

Ø     Jenis-jeis bahaya ditempat kerja,dibagi menjadi 2:
a.     Bersifat khusus:Yaitu bahaya yang bersifat material yang ditimbulkan dari sapras tempat kerja.
Example : Instalasi listrik yang tidak teratur
                  Bangunan gedung yang tidak kuat
                  Struktur tanah yang tidak sesuai IMD
b.     Bersifat umum : Yaitu bahaya yang bersifat Inmaterial yang ditimbulkan dari proses kerja.
Example : Tidak adanya jam istirahat yang mencukupi
                  Kondisi badan yang tidak Vit
                  Hubungan yang tidak Harmonis antar pegawai
Ø     Tanda-tanda peringatan bahaya :
A.   Gambar : Yaitu tanda gambar yang berisi larangan
Example : Gambar tengkorak (Barang berbahaya/Beracun)
                  Gambar puntung rokok(Dilarang merokok)
B.    Lampu Warna : Yaitu lampu yang digunakan sebagai tanda peringatan keamanan
EXAMPLE: Lampu merah(Berhenti)
                      Lampu hijau(Berjalan)
                      Lampu kuning(Hati-hati)
                      Berkedip dengan sirine (Tadi telah terjadi     bahaya)
Ø     Tanda bahaya
-         Alarm Kebakaran
-         Bunyi Sirine Ambulance
-         Alarm Pencurian
-         Tembakan Peringatan

Ø     Situasi-situasi yang daspat menimbulkan bahaya
1.Faktor fisik meliputi:
·        Suara yang selalu bising
·        Bau yang menyengat & berbahaya
·        Kelembaban Udara
2.Faktor Kimia meliputi:
·        Gas yang dapat mengganggu kesehatan tubuh
·        Cairan yang dapat mengganggu kesehatan tubuh
·        Debu yang dapat menggaggu kesehatan tubuh
3.Faktor Geologi meliputi:
·        Firus yang dapat mengganggu kesehatan tubuh
·        Jamur yang dapat mengganggu kesehatan tubuh
·        Serangga yang dapat mengganggu kesehatan tubuh
4.Faktor Faal meliputi:
·        Sikap badan yang tidak baik
·        Peralatan yang tidak memenuhi standar
·        Beban kerja yang melampaoi batas
5.Faktor Psikologis meliputi:
·        Situasi suasana dan kondsitempat kerja

KARAKTERISTIK PELANGGAN
KOLEGA YANG PERLU DIPERHATIKAN

1)    Awam
Ciri-ciri : Tidak banyak pengetahuan
                  Miskin
                  Pola hidup ang konsumtif

2)    Mandiri
Ciri-ciri : Cerdik
                 Pintar
                 Berpengetahuan luas
                 Berkecukupan Pola hidup terencana

3)    Mencurigakan
     Ciri-ciri : Berbelit – belit dalam berbicara
                Lirikan mata cepat
                Ttatapan mata tidak focus
                Menglur waktu
                Pembicaraan tidak nyambung


PROSEDUR PENANGANAN SITUASI
DARURAT DI TEMPAT
KERJA
Ø     Penanganan:
a)     Siap dan tanggap untuk menjaga keselamatan diri
b)    Wajib memakaialat keselamatan kerja
c)     Mematuhi ketentuan K3lh
d)    Segera melaorkan kepada pimpian
e)     Memelihara peralatan K3 LH denagan baik

Ø     Langkah-langkah menangani ancaman Bom:
a)     Pastikan barang yang mencurigakan masih ditempat
b)    Memberi tahu semua karyawan untuk keluar
c)     Segera memberi tahu atasan
d)    Menghubungi polisi
e)     Mengamankan Dokumen penting
 Menangani pelanggan/kolega yang terganggu Mentalnya :
1.     Jangan terlalu banyak diajak bicara
2.     Bawa keruangan yang aman
3.     Jauhkan dari pelanggan yang lain
4.     Laporkan ke Satpam
5.     Segera bekerja kembali
 Menangani kecelakaan :
1.     Membawa ke Ruang Kesehatan/Polyklinik
2.     Memberikan pertolongan pertama
3.     Melapor ke Pimpinan
4.     Membawanya ke Rumah Sakit bila perlu
5.     Mendeteksi penyebab kecelakaan
6.     Membuat solusi agar tidak terjadi lagi

 Menangani perampokan atau penodongan :
1.     Jangan Panik
2.     Kenali raut muka dengan jelas,Postur tubuh dan Pakaianya
3.     Kenali cirri khas nada bicaranya
4.     Jika kenali perampoknya satu saja
5.     Bila membawa kendaraan kenali lat nomernya
6.     Jangan mengadakan perlwanan jika tidak memungkinkan
7.     Jangan menunjukkan Dokumen penting
8.     Bila perampok sudah kabur segera hubungi poisi
9.     Laporkan Satpam dan Pimpinan
10.                        Membuat laporan tertulis pada polisi

 Menangani Bahaya Kebakaran:
1.     Segera hubungi tim pemadam kebakaran
2.     Pakailah pakaian pengaman anti api
3.     Tekan tombol peringatan tanda bahaya
4.     Selamatkan Dokumen paling penting
5.     Matikan listrik dari kilometernya
6.     Segera keluar dari ruangan
7.     Jangan berteriak karena bikin panic
8.     Segera Evakuasi pada orang yantg terperangkap
9.     Berikan pertolonganpertama jika perlu segera di bawa ke Rumah Sakit
10.                        Membuat laoran pada pihak kepoisian

 Menangani bahaya kebocoran Gas:
Identifikasi Gas Bocor:
 Terciumnya Bau yang menyengat maka hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.     Segera memakai pelindung pernapasan
2.     Segera lapor ke teknisi Perusahaan
3.     Tekan tombol alarm agar pekerja mengamankan diri
4.     Segera mengamankan Dokumen penting
5.     Matikan Listrik dan Kiometernya
6.     SDA :Poin Kebakaran

 Menyelamatkan pada gempa bumi
Penangannya :
1.     Ambil pengaman tutup kepala
2.     Pindahke Ruangan yang tidak banyak barang
3.     Jangan lari ke pintu yang sama,ingat pintu darurat
4.     Adakan Evakuasi Krban jika Gempa berhenti