Entri Populer

Kamis, 23 Februari 2012

HATI YANG MEMBARA


 Senja malam yang indah awan langit berterangan berisi seluruh bintang-bintang lengkap sudah dengan besertanya bulan. Tertampang kelap-kelip seperti tak punya Salah begitulah juga manusia yang percaya diri mau jadi dirinya sendri tak mau mengusik Orang lain Memandang lurus kedepan dengan apa yang dipunya tak melihat kekanan maupun kekiri seakan Sehari-harinya terasa cerah raut Wajahnya yg begitu rupawan menandakan hidupnya tak punya beban
“ Tapi tidak . . . . !!!
Semua itu belum tentu bisa Menjamin 100% yang hanya dilihat dari wajah dan keadaan semata.
                Sesudahlah teman keseharian Dia bintang . . . . . bintang dan bulan.  Bulan dan bintang yang selalu ikut serta dalam malam yang gelap terang gulita sepi berasa hidup sendiri tak ada Orang lain disekitarnya hanya ada aku .
Aku, bulan bintang dan kenangan yang ada disenja malam hari.
                Kebersamaan bulan bintang serta diiringi langit biru dan aku sejenak mengusik,
mengobati rasa untuk berjumpa dengan dirinya dan merasakan betapa dalam rasa saat bersama di dinginnya malam di sambut suara jangkrik dan katak bersuara bertambah lengkaplah semua itu tak terbayangkan.
                Melihat keatas langit hati dan perasaanku lega tapi tak mungkin setiap malam langit yang biru ada yang menghiasi gelapnya malam itu Mewakili perasaanku yang tanpa dirinya tidak ada yang istimewa sedikit pun di hati dan Wajahku entah kenapa juga selalu begitu.
 “ Tapi mungkinkah selama Masa hidupku akan terus menerus rasakan itu ????? ” tanya hatiku
 “ Mungkin enggak mungkin juga ” kataku menangis
 “ sabarlah . . . . . sabar impianmu belum berakhir ” kata hatiku
                Nada-nada jangkrik bersuara semakin keras, semakin . . . . . semakin pula sakitnya hatiku ingin melihat dirinya.
                Disudut-sudut langit bintang bertaburan tak ada satu pun untuk menandakan bahwa bintang itu akan jatuh.
Mengharap bintang jatuh juga pula mengharap kehadiran dirinya datang di dekatku .
Di jam-jam berlalu selalu mengharap bintang jatuh
 “ Apakah mungkin mengharap bulan jatuh ” kataku
 “ Bulan jatuh benar enggak mungkin jugakan ” jawab hatiku
                Di sela hari malam aku berfikir
 “ Apakah ada pengganti dia ” kata dalam hatiku .
 “ Lihat saja hari-hari berikutnya ”
                Bergurau malam yang senja tak ada angin tak ada hujan hanya humparan suara-suara hewan tak menentu hentian suara bergurau mengiringi hati dan jiwa sepi tanpa dirinya .
Dia . . . . . Dia Apa bisa merasakan apa yang aku Rasakan selama ini ????
Kalau memang dia masih mengingatku sedikip pun aku yakin-seyakinnya yakinnya dalam perasaanku terhadapnya bahwa dia bisa merasakan itu .  tenang dan tenang lah bulan dan bintang selalu ada seiring denganmu.
                Jika kelak nanti aku mati untuk terakhir kalinya aku ingin melihatmu dekap aku sebelim mataku terpejam Untuk selamanya .
Mengantarkan aku ketempat tidur terakhirku dalam tangisan banyak Orang yang mencoba merelakan, melepas kepergianku mengiklaskan Ragaku untuk kembali ke pada yang menciptakan sebelumnya .  aku hanya manusia biasa tak seperti Superman yang selalu bisa terbang kesana kemari semaunya sendiri .
 Aku, aku pasti akan mati begitu juga dengan dirinya dan Manusia lainnya .
                Tak kala yang hidup akan hidup terus yang mati pun akan hidup apa lagi yang hidup pastinya bakalan mati entah Waktunya kapan, Detik ini . . . . . Hari ini . . . . . mau pun nanti kita enggak tahu semua itu kapan akan terjadi sekarang Jalani saja semua dengan baik terima kekurangan dan kelebihan yang telah dimiliki tidak Memandang Orang lain Sebatas Mata belakang pandanglah dia lebih jauh agar bisa mengerti bagaimana dengan dirinya .
                Detik . . . . . Detik malam hariku selalu memandang ke arah bintang ketika langit biru yang luas tanpa bintang tatiku pun ikut suram mungkin juga dengan langit yang biasanya Cerah dengan bulan dn bintang mataku berkaca-kaca Menghiasai Pipi dan Raut Wajahku yang tak berwarna yang Curam tak karuan .
                Satu langit tak ada yang menghiasi tak ada dia tak ada Bulan dan bintang yang menemaniku dimalam itu .
Hatiku panas seperti api yang sedang Membara tak bisa padam kalau hanya Cuma di Lihat dan di pandang dari Mata, semua itu butuh Perbuatan dan akal pikiran untuk melelehkan menjadi padam tidak berkobaran meluas kesekitar .
                Semata-mata yang ada hanya Dia dirinya seorang
  “ Oouhhhhhhhh . . . . . So sweetttttttttttt ” kataku
Seketika Jam berganti bersertaan Detik-detiknya tak lelah menanti dan menantinya tak bosan mengharapnya tak Jenuh menunggu kehadirannya Sepanjang Malam yang ku lalui Bersama bintang dan bulan tak sedikit aku tak memikirkan dia selalu .
                Tanpa Dia tahu apa maksudku tentang kelakuan dan sifatku jadi tak menentu
“ Mengapa dulu harus mengenalnya kalau akhirnya jadi berantakan tak menentu .
Kenapa juga harus ada perkenalan kalau akhirnya ada penyesalan tapi tanpa adanya itu aku tidak bisa merasakan senang sedihnya saat dengannya biar pun akhirnya jadi begini .
Aku Melihat bulan dan bintang biasanya Dia juga melihat sebagai tanda kesatuan kita .
  “ Sekarang Mottoku : Yang Lalu biarlah berlalu mari kita buka Lembaran baru ”
Lupakanlah Opsesi dan Ambisumu semua cukup berakhir sampai disini .
Biar kata kamu ingin membenciku .
                Ikutilah setiap lamgkah gerak-gerik langkah kakimu kedepan supaya lebih mengerti keadaan enggak egois dan pengen menang sendiri .
Pahamilah Alam sekitar Merasakan segarnya Alam yang ada .  Sejuknya hembusan angin yang berhembus Sepoy . . . . . Sepoy menyegarkan Badan dan Rasa beban hilang sesaat terbawa Angin entah jauh kemana Arahnya .
Bergurau Riang hati tentram seakan terbang Melayang jauh ke awan Mengelilingi dunia dengan Riang tanpa Beban pikiran .  Memandang semua Alam dengan sesaat, tapi hanya engkau tahu bahwa itu hanya sebuah khayalan tingkat tinggi yang tidak Memungkinkan jadi kenyataan .
Jangan berlebih-lebihan dalam menjalani hidup tidak akan yang ada akan Musnah dengan di hitung beberapa Detik demi detik .  Berusahalah untuk bisa dari pada tidak mencoba sama sekali tidak pantang menyerah selalu optimis menuju hidup yang damai berkecukupan membantu sekitar  seketika membutuhkan .
                Setelah malam berlalu berganti malam lagi bersama kenangan, Bulan dan bintang beserta langit biru pagi menjelang siang pun tiba hawa panas membara sesaat Matahari bersinar cerah dalam panasnya Alam Merasuk kedalam yang menyelimuti badan bersmaan Aktifitas yang sedang di lakulan tak kenal waktu pagi, siang dan malam .
Di sela siang hari yang dirasakan panas . . . . . hanya panas yang membara yg menyebabkan hatiku gelisah karna dirinya sesaat dia bersama Orang lain Rasanya Hatiku panas terbakar api cemburu yang buta.
Membutakan hatiku untuk tidak membuka perasaanku ke Orang lain.
  “ Ya sudahlah ” dalam hatiku
Dia ya Dia , Aku ya Aku !!!!!!!!!!!!
Perasaan dan Hatiku yang sudah membara jauh diikuti hari siang yang Rasanya pun tidak kalah dengan panasnya siang hari yg begitu panas .
  “ Sekarang atau pun nanti Aku tidak akan pernah membencimu ” kata hatiku
Tidak seperti api yang begitu saja Meninggalkan Abunya ”
Terimakasih untuk Dia yang pernah mau singgah dihatiku biar pun sampai sekarang aku masih merasakan sesuatu di dirimu seaka Hatiku yang membara .


 created by: Ria Nurlina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar